KUDUS (gp-ansor.org):
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor bekerja sama dengan Yayasan Mata
Air Jakarta menjembatani pelajar dari keluarga kurang mampu supaya bisa
masuk perguruan tinggi negeri (PTN.
Untuk
kepentingan itu, kedua organisasi sosial tersebut tengah mempersiapkan
kegiatan Bimbingan Pelajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) di berbagai
daerah di Indonesia.
Sekretaris
Panitia Nasional BPUN Muhammad A. Idris mengatakan bimbingan ini
bertujuan untuk mendampingi pelajar yang pintar dari keluarga miskin
sehingga mampu masuk pada perguruan tinggi negeri (PTN).
“Secara
akademik, pelajar yang lolos seleksi akan diberi kiat-kiat mengerjakan
tes masuk dengan didampingi tutor yang mumpuni,” ujarnya, Rabu (27/3).
Kegiatan
BPUN ini juga membangun mental pelajar seraya memberikan wawasan
ke-NU-an maupun Aswaja, sehingga ketika diterima di PTN tidak mengalami
kebingungan termasuk mengikuti organisasi ekstra-kampus yang berbasis
Nahdlatul Ulama.
“Selain
mendorong masuk PTN melalui Bidik Misi yang diprogramkan mendiknas,
pendampingannya dilakukan sampai pada Ospek hingga semester tiga nanti,”
terang Idris.
Ia
menjelaskan program kegiatan ini dilaksanakan sejak tahun 2006/2007
dengan nama Pesantren Kilat (Sanlat), sekarang berubah menjadi Bimbingan
Pelajar Pasca Ujian Nasional (BPUN).
“Pada
tahun 2013, sasaran meningkat menjadi 60 daerah yang tersebar di
wilayah Jawa
serta luar Jawa, seperti Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Palembang,” tutur mantan Wakil Ketua PP IPNU ini.
serta luar Jawa, seperti Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Palembang,” tutur mantan Wakil Ketua PP IPNU ini.
Terkait
peserta BPUN, Idris menerangkan sebagai prasyaratnya adalah pelajar
yang pintar namun keluarganya tergolong miskin. Target jumlah peserta
dua kelas atau maksimal 60 siswa. “Kami akan menyeleksi secara ketat, pelajar pintar yang miskin sekali menjadi prioritas utama program ini.”
Pelaksanaan
BPUN akan dimulai tanggal 20 April 2013, Untuk pelaksana daerah,
pihaknya menggandeng komponen badan otonom NU setempat, seperti
kader-kader IPNU-IPPNU, Ansor maupun Fatayat NU.
Ke
depan, Ma’arif NU yang berkompeten bidang pendidikan itu diharapkan
bisa menangani kegiatan seperti ini. "Untuk sekarang ini, biar Ansor dan
banom lainnya yang berusaha maksimal membantu pelajar miskin supaya
mampu lolos masuk PTN melalui program Bidik Misi,” ujarnya.
Kontributor : Qomarul Adib
Posted by
4/04/2013
and have
, Published at